Pengarusutamaan Energi Baru Terbarukan untuk Melestarikan Keanekaragaman Hayati
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia. Namun, perubahan iklim dan deforestasi yang terus meningkat mengancam keanekaragaman hayati tersebut. Taskap karya Prof. Dr. Teuku Mohamad Iqbalsyah, M.Sc., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lemhannas RI 2024, menyoroti pentingnya pengarusutamaan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mempertahankan keanekaragaman hayati Indonesia yang menjadi aset global dan pilar utama ketahanan nasional.
Dalam Taskap ini, penulis menjelaskan bahwa ketergantungan Indonesia pada energi berbasis fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi pada pemanasan global. Kondisi ini telah mempercepat degradasi ekosistem dan memperburuk risiko kepunahan spesies. Oleh karena itu, transisi energi menjadi salah satu strategi krusial dalam upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi. Namun, pencapaian target bauran energi EBT sebesar 23% pada tahun 2025 masih menghadapi banyak kendala, termasuk investasi infrastruktur, regulasi yang belum konsisten, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan EBT.
Pengarusutamaan EBT tidak hanya mendukung pengurangan emisi GRK tetapi juga membantu pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang memicu deforestasi, penggunaan EBT dapat melindungi habitat alami dan mendorong keberlanjutan ekosistem bagi flora dan fauna endemik Indonesia.
Dalam penutupnya, penulis memberikan rekomendasi strategis untuk mempercepat transisi energi, termasuk penguatan kebijakan pemerintah, pemberian insentif bagi proyek EBT, serta peningkatan edukasi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mendorong keberhasilan program EBT dan pelestarian keanekaragaman hayati.
askap ini menekankan bahwa keberhasilan transisi energi akan memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi ketahanan ekonomi dan geopolitik Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan secara maksimal, Indonesia dapat menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan daya saing di tingkat global.