Transformasi Digital UMKM: Solusi Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Indonesia
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi menjadi faktor utama dalam membangun daya saing dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kolonel Arh Bambang Utomo, S.I.P., M.Sos, dalam Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) yang disusun dalam Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Tahun 2024, mengangkat isu krusial terkait “Pemanfaatan Teknologi Digital pada UMKM guna Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Indonesia.”
Penelitian ini menyoroti peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional yang berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta penyerapan tenaga kerja. Namun, tantangan utama yang dihadapi UMKM saat ini adalah rendahnya tingkat literasi digital yang menghambat mereka dalam mengadopsi teknologi untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi usaha.
Dari data yang dikutip dalam Taskap ini, hanya sekitar 13% UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan internet dalam pemasaran dan distribusi produk mereka. Padahal, digitalisasi mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas jangkauan pasar tanpa batasan geografis. Lebih jauh, studi ini mengungkapkan bahwa UMKM yang berhasil terdigitalisasi mengalami peningkatan pendapatan hingga 30%, yang menunjukkan betapa besar potensi teknologi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi beberapa hambatan utama dalam pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM. Kurangnya akses terhadap infrastruktur digital, rendahnya keterampilan teknologi, serta minimnya dukungan kebijakan dan regulasi yang mendorong transformasi digital UMKM menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, penulis menyarankan adanya strategi komprehensif, termasuk pelatihan literasi digital, penyediaan akses internet yang lebih luas, serta kebijakan insentif bagi UMKM yang beralih ke ekosistem digital.
Dalam lingkup global dan regional, UMKM Indonesia masih menghadapi kesenjangan dalam partisipasi di rantai nilai global (Global Value Chain). Partisipasi UMKM Indonesia dalam pasar global hanya mencapai 4,1%, jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (46,2%) dan Thailand (29,6%). Melalui digitalisasi, UMKM dapat meningkatkan daya saing dan memperluas akses ke pasar internasional, terutama dalam perdagangan elektronik (e-commerce) yang saat ini berkembang pesat.
Taskap ini juga menyoroti potensi besar pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan platform digital dalam meningkatkan efisiensi operasional UMKM. Dengan penerapan teknologi ini, UMKM tidak hanya mampu meningkatkan skala bisnisnya tetapi juga mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana keamanan siber menjadi tantangan serius bagi UMKM yang mulai mengadopsi teknologi digital. Kasus kebocoran data yang meningkat setiap tahun menjadi ancaman yang dapat menghambat pertumbuhan digital UMKM. Oleh karena itu, diperlukan regulasi dan kebijakan yang melindungi pelaku usaha kecil dari ancaman siber serta meningkatkan kepercayaan mereka dalam ekosistem digital.
Kolonel Arh Bambang Utomo menekankan bahwa digitalisasi UMKM bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah keharusan dalam menghadapi era persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai pihak terkait harus terus berkolaborasi dalam menyediakan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung percepatan digitalisasi UMKM.
Dalam kesimpulannya, Taskap ini menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia. Dengan strategi yang tepat, UMKM tidak hanya mampu bertahan di tengah perubahan zaman, tetapi juga dapat berkembang dan menjadi kekuatan utama dalam perekonomian nasional.
Melalui hasil penelitian ini, diharapkan semakin banyak UMKM yang mendapatkan akses dan kesempatan untuk mengadopsi teknologi digital, sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat meningkat secara berkelanjutan. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan literasi digital juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung UMKM untuk mendapatkan edukasi dan akses terhadap sumber daya digital yang diperlukan.